Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 7, 2013

Iran Siap Luncurkan Kapal Perusak Baru

Fajar Islam -Iran akan meluncurkan kapal perusak buatan sendiri baru, kata Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari seperti dikutip oleh Press TV. Kapal perusak, dinamakan Shaheed Bayandor itu, secara resmi akan bergabung dengan armada angkatan laut Iran bulan depan sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut, kata Sayyari.

Iran Makin Mesra dengan Italia, Ada Apa?

Fajar Islam -Duta Besar Iran untuk Italia Mohammad Ali Hosseini mengatakan bahwa Teheran menyerukan perluasan hubungan politik antara kedua negara. Dalam satu wawancara televisi dengan saluran TV Italia, dia mengatakan "Saya berharap setelah pemerintah Italia baru mengambil kantor kedua belah pihak akan menyaksikan langkah lebih konkrit dalam memperkuat hubungan politik antara kedua negara."

Sakit; Tanda Cinta Allah Kepada Hamba

Oleh: Badrul Tamam Al-hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam terlimpah kepada Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Musibah itu datangnya dari Allah Ta'ala. Terkadang ia menjadi bukti kecintaan-Nya kepada seorang hamba. Ia laksana obat, walaupun pahit ia akan meminumnya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dalam hadits Shahih disebutkan,

Tauhid Inputnya, Akhlak Mulia Outputnya

Oleh: Ust. Abu Izzuddin Fuad Al-Hazimi Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalwat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga danpara sahabatnya. Seorang Doktor di bidang aqidah bertanya kepada Syaikh DR. Umar Al Asyqor guru besar ilmu Aqidah, “Wahai syaikh, saya sudah mencapai gelar akademik tertinggi dalam ilmu aqidah, namun saya belum merasakan dalamnya aqidah ini tertanam di hati dan jiwaku.”

Makna Dua Kalimat Syahadat

Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ?Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Melafadzkan dua kalimat syahadat dan mengamalkan tuntutannya merupakan rukun dasar agama Islam. Namun sayang, banyak orang yang tidak memahaminya. Lebih dari itu, banyak yang mencukupkannya hanya dengan mengucapkannya tanpa memahami makna dan mengamalkan tuntutannya.

Islam Berseri di Kota Macau

Pertama kali melihat Macau, mungkin Anda takkan menyangka kota ini berada di Asia. Arsitektur bangunan di hampir seluruh wilayah di pesisir selatan Cina ini sangat bergaya Eropa.  Inilah wilayah kolonial Eropa tertua di Cina. Portugis, bekas penjajah Macau, meninggalkan banyak peradaban bagi kawasan ini. Tak hanya arsitektur indah, budaya buruk, yakni judi, juga lahir dari peninggalan bangsa Portugis. Alhasil, hiburan malam dan perjudian beroperasi resmi di Macau hingga kini.

Warga Indonesia Aktif di Islamic Center Polandia

Persaudaraan antarumat Islam terjalin erat di Polandia. Tempat yang sering dijadikan berkumpulnya umat Islam di Polandia adalah Islamic Center yang berada di jalanan utama Kota Krakow. Tak hanya Muslim Polandia yang berkumpul di Islamic Center tersebut, warga Indonesia merupakan jamaah yang cukup aktif meramaikan Islamic Center ini. Islamic Center Polandia dibangun pada 2001 atas prakarsa Dr Hayssam Obeidat, seorang Muslim yang bekerja sebagai dosen ilmu politik di Universitas Jagiellonian.

Ismail Sloan : Alquran Menjawab Setiap Pertanyaanku

 Ismail Sloam besar dan tumbuh sebagai penganut Protestan. Ia rutin menghadiri kebaktian di Gereja St. John Episcopal, Lynchburg, Virginia.   Hanya saja selama menjalani rutinitas itu muncul pertanyaan dipikirannya. "Jika Yesus anak Tuhan mengapa ia mati disalib," ujarnya mengenang pemikirannya dulu.

Gabriel Stresser: Tak Mau Mati Sebagai Non-Muslim

Gabriel Stresser lahir di Salzburg, Austria. Ia tumbuh dan besar dalam lingkungan Katolik Roma. Seperti halnya penganut Katolik, sejak kecil Gabriel mengikuti komuni pertama pada usia 12 tahun. Seiring perjalanan waktu, Gabriel mulai mempertanyakan ajaran Katolik. Ada sejumlah hal dari apa yang dianutnya itu tidak sesuai logika berpikirnya. Sejak itu, ia coba untuk mencari kebenaran hakiki. "Jujur, saat itu aku tidak mengenal ajaran agama Islam atau agama lainnya," kata dia.

Jamal Jadi Mualaf Setelah Membaca Alquran

Setelah membaca Alquran,  Jamal begitu penasaran . Ia ingin secara langsung berdialog dengan seorang Muslim. Untuk itu, ia beranikan kunjungi masjid. Masuk ke masjid, Jamal terheran-heran, laki-laki dan perempuan tidak duduk bersama. Sejenak menunggu, Jamal untuk kali pertama mendengar azan. Tidak ada yang bisa dipahami Jamal ketika itu. Satu hal yang menarik baginya, semua orang melakukan gerakan yang sama. Namun, ada hal yang membuat kecewa.

Tentang Majalah Fajar Islam

Majalah Fajar Islam adalah majalah Online dan Cetak yang didirikan oleh Riwayat Attubani pada tanggal 8 April 2013 di Padang. dengan Motto" Menambah Wawasan dan Mencerahkan " Email Redaksi: redaksifajarislam@gmail.com Phone: 07518225299 Alamat Redaksi: Jl. Muhammad Hatta No.17Rt.02.RW.03, Kapala Koto, Pauh Padang SUMBAR 25163

Bahaya Kecanduan Pornografi

Abu dan Ummu, sungguh memprihatinkan, penelitian lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendapati anak-anak SD mulai kecanduan situs porno! Padahal, kecanduan pornografi adalah kecanduan yang paling sulit untuk diobati, karena kecanduan ini menyerang “jantung” kemanusiaan. Hal ini disebabkan karena seksualitas merupakan pendorong utama dari kepentingan manusia.

Hukum Uang Korupsi

Ustadz mohon pencerahannya. Saya bekerja di salah satu instansi di mana setelah saya berkecimpung setahun lebih, saya melihat banyak hal-hal yang bisa dibilang tidak bisa diterima nurani saya. Ada istilah “korupsi berjamaah”, me-mark up dana kegiatan dan memalsukan bukti pembayaran menjadi kebiasaan. Sedangkan honor-honor yang seharusnya menjadi hak saya malah tidak dibayarkan, tetapi di sisi lain yang tidak seharusnya hak saya malah diberikan. Aneh betul, ustadz. Saya ingin bertanya ustadz, jika saya menerima uang dari hasil seperti itu apakah haram ustadz?

Hidayah Umum bagi Setiap Makhluk

ditulis oleh: Al-Ustadz Muhammad Afifuddin) Segenap makhluk di sini meliputi manusia, jin, dan hewan. Allah l berfirman: “Sucikanlah nama Rabbmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing), dan yang memberi petunjuk.” (al-A’la: 1—3) Yang dimaksud dengan hidayah dalam ayat di atas adalah hidayah umum kepada segenap makhluk hidup dan kemaslahatan hidup mereka. (Syifa’ul ‘Alil hlm. 163)

Perbedaan Angan-angan dan Harapan

Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Ketika seseorang mengharapkan sesuatu, dia harus mengetahui bahwa harapannya itu akan berkonsekuensi pada tiga hal: 1.    Mencintai apa yang ia harapkan. 2.    Ia merasa khawatir tidak mendapatkan apa yang ia harapkan. 3.    Ia berusaha untuk mendapatkan apa yang diharapkan dengan segala kemampuannya. Harapan yang tidak disertai satupun dari tiga hal di atas maka itu hanya angan-angan belaka. Harapan dan angan-angan adalah dua perkara yang berbeda. Setiap orang yang mengharapkan sesuatu maka pada dirinya akan muncul perasaan takut kehilangan apa yang ia harapkan, akan berusaha menempuh jalan untuk mendapatkan apa yang ia harapkan. Bila takut kehilangan apa yang ia harapkan maka ia akan segera berupaya agar tidak terluputkan dari apa yang ia harapkan.

Hati Ketujuh Detak Kehidupanmu

(ditulis oleh: al-Ustadzah Ummu Abdirrahman bintu ‘Imran) Memasuki umur tujuh hari, orang tua dituntunkan melakukan aqiqah bagi anaknya yang baru lahir. Bersamaan dengan itu, dicukurlah rambut si kecil dan diberi nama. Si kecil menikmati buaian bersama guliran waktu. Sosoknya masih begitu mungil tak berdaya, begitu mengharap segala kebaikan dan uluran tangan ayah dan ibunya. Kini, usianya telah mencapai hitungan tujuh hari. Banyak yang ingin dilakukan oleh orang tua untuk memperingati usia ketujuh buah hatinya. Bubur “dwi warna” pun diolah dan dibagi-bagikan ke tetangga kiri-kanan, atau membuat tumpeng lengkap dengan lauk-pauknya untuk disajikan kepada para tamu undangan, ataupun berbagai acara lainnya yang tabu bila tak diselenggarakan.

Prinsip-prinsip Mengkaji Agama

(ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.) Menuntut ilmu  agama tidak cukup bermodal semangat saja. Harus tahu pula rambu-rambu yang telah digariskan syariat. Tujuannya, agar tidak bingung menghadapi seruan dari banyak kelompok dakwah. Dan yang paling penting, tidak terjatuh kepada pemahaman yang menyimpang! Dewasa ini banyak sekali ‘jalan’ yang ditawarkan untuk mempelajari dienul Islam. Masing-masing pihak sudah pasti mengklaim jalannya sebagai yang terbaik dan benar. Melalui berbagai cara mereka berusaha meraih pengikut sebanyak-banyaknya. Lihatlah sekeliling kita. Ada yang menawarkan jalan dengan memenej qalbunya, ada yang mengajak untuk ikut hura-huranya politik, ada yang menyeru umat untuk segera mendirikan Khilafah Islamiyah, ada pula yang berkelana dari daerah satu ke daerah lain mengajak manusia ramai-ramai ke masjid. Namun lihat pula sekeliling kita. Kondisi umat Islam masih begini-begini saja. Kebodohan dan ketidakberdayaan masih menyelimuti. Bahkan sepertinya maki...

Ummu Salamah

(ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Abdirrahman bintu ‘Imran) Kecantikan dan kemuliaan berpadu dalam dirinya. Cinta, kesetiaan, dan ketaatannya pada pendamping hidupnya membawanya untuk memperoleh sebentuk doa. Doa yang berbuah keindahan hidup tiada tara, bersisian dengan hamba Rabb-nya yang paling mulia. Hindun bintu Abi Umayyah bin al-Mughirah bin ‘Abdillah bin ‘Umar bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah al-Qurasyiyyah al-Makhzumiyyah x. Dia lebih dikenal dengan kunyahnya, Ummu Salamah. Dia seorang istri yang penuh cinta bagi suaminya, Abu Salamah ‘Abdullah bin ‘Abdil Asad bin Hilal bin ‘Abdillah bin ‘Umar bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah bin Ka’b al-Makhzumi z. Dalam beratnya cobaan dan gangguan, mereka meninggalkan negeri Makkah menuju Habasyah untuk berhijrah, membawa keimanan. Di negeri inilah Ummu Salamah x melahirkan anak-anaknya, Salamah, ‘Umar, Durrah, dan Zainab. Tatkala terdengar kabar tentang Islamnya penduduk Makkah, mereka pun kembali bersama kaum muslimin yang lain. ...

Donor Darah Untuk Non Muslim

Tanya:  Apakah boleh saya mendonorkan darah untuk orang yang sakit atau orang yang sekarat sementara ia non muslim? Jawab: Samahatusy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdillah bin Baz t menjawab: “Aku tidak mengetahui adanya larangan dalam hal ini, karena Allah l telah berfirman dalam kitab-Nya yang agung: لَا يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ “Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang (kafir) yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak mengusir kalian dari negeri-negeri kalian.” (Al-Mumtahanah: 8) Dalam ayat di atas, Allah k mengabarkan bahwa Dia tidak melarang kita untuk berbuat baik kepada orang-orang kafir yang tidak memerangi kita dan tidak mengusir kita dari negeri-negeri kita. Sementara orang yang sedang sekarat sangat membutuhkan pertolongan.

Perbedaan Mani Laki-laki dan Wanita

Apakah wanita juga keluar mani sebagaimana halnya laki-laki? Bila ya, bagaimana ciri-cirinya? Dan apa yang harus dilakukan? (Ummu Fulan di Bumi Allah) Jawab : Wanita juga keluar mani sebagaimana laki-laki. Dengan mani itu, muncul sifat identik sang anak, apakah memiliki kemiripan dengan ayah atau dengan ibunya. Ketika ditanyakan hal ini kepada Rasulullah r, beliau berkata: “Iya, darimana adanya persamaan anak (dengan ayah atau ibunya kalaupun bukan  karena mani tersebut)?” (Shahih, HR. Muslim no. 310) Namun mani wanita berbeda dengan laki-laki, seperti yang disabdakan Rasulullah r:

Memenuhi Seruan allah dan Rasul Nya

Dalam al-Qur’an yang mulia, Allah l berfirman kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, “Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kalian berpaling dari ketaatan dalam keadaan kalian mendengar. Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang mengatakan, ‘Kami mendengar’, padahal mereka tidaklah mendengar. Sesungguhnya makhluk melata yang paling buruk di sisi Allah adalah orang yang tuli dan bisu lagi tidak berakal. Seandainya Allah mengetahui pada mereka ada kebaikan niscaya Allah menjadikan mereka mau mendengar. Seandainya pun Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedangkan mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, apabila Rasul mengajak kalian kepada perkara yang bisa memberikan kehidupan kepada kalian. Ketahuilah Allah menghalangi/membatasi antara manusia dan hatinya1, dan sungguh hanya kepada-Nya kalian aka...

Yang Diniatkan ketika Menuntut Ilmu

Ilmu merupakan ibadah. Sebagian ulama bahkan mengatakan: “Ilmu adalah shalat yang tersembunyi dan ibadah hati.” (Hilyah Thalibul ‘Ilm, hal. 9) Maka tentunya dibutuhkan keikhlasan dalam menuntutnya, yakni benar-benar karena Allah I, bukan karena kepentingan dunia. Allah I berfirman: “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya.” (Al-Bayyinah: 5) Nabi r juga bersabda: “Barangsiapa mempelajari ilmu yang diharapkan dengannya wajah Allah I (ilmu syariat, -pent.), ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan bagian dari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bau jannah (surga) pada hari kiamat.” (Shahih, HR. Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Lihat Shahihul Jami’ no. 6159)

Hukum Meninggalkan Shalat

Telah kita ketahui kesepakatan ulama tentang kafirnya orang yang menentang kewajiban shalat. Namun, bagi yang meninggalkannya karena malas, terlebih lagi ia masih mengimani bahwa shalat itu amalan yang disyariatkan, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, antara yang mengkafirkan dengan yang tidak mengkafirkan dan apakah ia dibunuh1 atau tidak. Masalah hukum orang yang meninggalkan shalat ini memang merupakan masalah khilafiyyah sejak zaman dahulu di kalangan salaful ummah, dan perselisihannya teranggap (mu’tabar). Oleh karena itu, janganlah kita gegabah menuduh orang yang menyelisihi pendapat kita dalam hal ini, semisal kita mengatakannya Murji` (pengikut pemahaman Murji`ah, karena tidak mengkafirkan orang yang meninggalkan shalat) atau menvonisnya dengan Khariji (pengikut pemahaman Khawarij, karena mengkafirkan orang yang meninggalkan shalat).

Manusia Berkualitas

Pada suatu hari Umar radhiyallahu anhu berkumpul dengan para sahabatnya, ia meminta kepada koleganya untuk berangan-angan, seraya berkata : “Berangan-anganlah kalian!”, mereka menjawab: “Kami berangan-angan kalau rumah kami ini penuh dengan harta berupa emas dan perak, yang kesemuanya kami habiskan di jalan Allah Ta’ala”, Umar radhiyallahu anhu tetap meminta kepada koleganya untuk terus berangan-angan seraya berkata: “Berangan-anganlah kalian!”, maka mereka berangan-angan kalau di rumah mereka penuh dengan intan dan permata yang kesemuanya mereka habiskan ke jalan Allah, lalu Umar radhiyallahu anhu meminta kembali agar shahabat-shahabatnya berangan-angan lagi, namun mereka justru balik bertanya: “Apa lagi ya Amiral Mukminin?” Umar menjawab: “Kalau aku, berangan-angan jika di tengah-tengah umat ini terdapat sosok seperti Abu Ubaidah bin Al Jarrah dan Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhuma yang dapat kupergunakan dalam rangka menegakkan agama Allah”. Subhanallah .. sungguh beda, c...

Pentingnya Dzikrullah

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ Dari Aisyah dia berkata, “Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berdzikir kepada Allah dalam semua keadaannya.”  (HR. Muslim). ———————————– Istilah  dzikrullah  (berdzikir kepada Allah) memiliki dua makna, yang kedua-duanya diperintahkan untuk kita penuhi, yaitu:  dzikrullah  dengan arti: mengingat Allah, dan yang kedua:  dzikrullah  dengan makna: menyebut Allah melalui Nama-Nama dan Shifat-Shifat-Nya, serta bukti-bukti keagungan dan kemuliaan-Nya.  Dzikrullah  dengan arti dan makna pertama bisa semakna dengan  mur a qabatullah  (mengingat dan memperhatikan pengawasan Allah), sebagaimana dalam hadits Jibril  ’alaihis-sal a m : Dia (Jibril as.) bertanya, ‘Kabarkanlah kepadaku tentang ihsan itu apa?’ Beliau (Rasulullah SAW.) pun menjawab: “Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya...

Memahami Syirik, Kufur, dan Nifaq

Fajar Islam -Syirik, kufur dan nifaq adalah tiga hal yang bisa membatalkan tauhid seseorang atau setidak-tidaknya mengurangi kesempurnaannya. Oleh karena itu, kita harus memiliki pemahaman yang betul-betul baik tentang tiga perkara ini. Dan yang paling penting adalah, kita senantiasa berusaha agar tidak terjatuh dan terjerumus kedalam tiga perkara tersebut. Sebelum kita membahas satu persatu ketiga perkara ini, marilah terlebih dulu kita perhatikan dan kita renungkan beberapa firman Allah berikut ini: ”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);  sesungguhnya telah jelas jalan yang lurus daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang kufur   kepada thaghut  dan  beriman kepada Allah , maka berarti ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah : 256). ”Dan sungguh Kami telah mengutus seorang rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan),  ’Beribadahlah...

Kedudukan dan Urgensi Akhlaq dalam Qur’an dan Sunnah

Akhlaq mempunyai kedudukan yang utama dalam pondasi agama Islam. Karena akhlaq yang mulia merupakan esensi daripada Ihsan, yang merupakan salah satu dari 3 pondasi Islam setelah Iman dan Islam. Berikut ini adalah urgensi akhlaq yang termaktub dalam al-Qur’an dan as-sunnah: Misi utama Islam adalah menyempurnakan akhlaq yang mulia.   انما بعثت لأتمم صالح الأخلاق  “ Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia ” (HR Al-Hakim)  2.   Akhlaq yang mulia merupakan warisan kenabian. وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ   Artinya  : Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam : 4)   3.      Akhlaq merupakan parameter utama keimanan. أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِين َ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا “ Orang mukmin yang paling baik imannya adalah yang paling baik akhlaqnya ” (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban). وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ لَا وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ لَا وَاللَّهِ لَا يُ...